jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kepemimpinan Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) di bawah Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin memasuki 100 hari.
Sejak dilantik pada 20 Februari, Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti mengklaim telah melakukan berbagai program kerja meliputi lima fokus utama, yaitu pengelolaan sampah, pendidikan, infrastruktur, layanan kesehatan dan inklusi sosial.
Agustina menyebut satu di antara tantangan terbesar yang dihadapi Ibu Kota Jateng adalah adalah persoalan sampah.
Tiap harinya, 850 ton sampah masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang. Kini, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang meluncurkan program Semarang Bersih yang mencakup penanganan sampah dari hulu hingga hilir.
Di tingkat hulu, Agustina menyebut Gerakan Pilah Sampah telah menjangkau 278.006 rumah tangga atau 48 persen dari total keseluruhan. Pihaknya juga membentuk 1.074 unit bank sampah yang dikelola oleh 35.411 orang.
“Upaya ini memunculkan efek ekonomi sekunder. Sampah yang berhasil dikelola mencapai 221.299 ton dan perputaran nilai ekonominya mencapai Rp 570.233.661,” ujar Agustina didampingi Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin dalam konferensi pers di Balai Kota Semarang, Sabtu (31/5).
Sementara itu, di hilir, Pemkot Semarang telah menambah 18 unit kontainer, 5 truk arm roll, memperbaiki 64 kontainer, membangun 3 tempat pembuangan sampah (TPS) baru dan merehabilitasi 12 TPS.
Ada pula inovasi pengolahan sampah turut berkembang, seperti Semut Mlampah di Semarang Utara, Gumregah di Banyumanik, serta pemanfaatan limbah plastik menjadi bahan bakar, paving blok dan akuarium dari galon bekas.