jpnn.com - AMBON - Dermaga TNI AL Tawiri yang berada di Teluk Ambon menjadi infrastruktur vital pertahanan negara di timur Indonesia.
Satrio Sugeng Prayitno, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XVI Ambon memulai pembangunan dermaga pada Maret 2017 dan selesai pada April 2018.
Dibangun di atas lahan seluas 11,3 hektare, dermaga itu dilengkapi dengan fasilitas penunjang modern dan kini menjadi basis logistik utama bagi kapal-kapal TNI AL di wilayah timur.
Satrio saat itu berperan sebagai penghubung antara Kementerian PUPR dan TNI AL dalam perencanaan serta pelaksanaan pembangunan dermaga yang menelan biaya Rp 121 miliar.
Direktur Riset dan Program Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Surya Vandiantara mengungkapkan bahwa proyek ini bukan hanya fokus pada aspek militer, tetapi juga berdampak pada penguatan ekonomi kawasan.
"Setiap kapal perang yang berlabuh akan memicu perputaran ekonomi lokal, mulai dari pengisian logistik hingga kebutuhan transportasi dan konsumsi," katanya.
Manfaat dermaga ini tidak hanya dirasakan oleh TNI AL, tetapi juga oleh masyarakat sekitar. Dengan aktivitas pelabuhan yang meningkat, banyak warga mendapatkan peluang usaha baru, seperti katering, binatu, dan penyedia jasa perbengkelan kapal.
“Dermaga Tawiri juga membantu distribusi bantuan logistik saat terjadi bencana alam di kawasan timur,” kata Surya.