jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah kembali menambah penempatan dana ke perbankan nasional dan daerah sebesar Rp 76 triliun per 10 November 2025.
Tambahan dana ini disalurkan ke empat bank, yakni Bank Mandiri Rp 25 triliun, BRI Rp 25 triliun, BNI Rp 25 triliun, serta Bank Jakarta (Bank DKI) Rp 1 triliun atau total Rp 76 triliun.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (SEF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu memaparkan bahwa penyerapan dana dari alokasi awal sebesar Rp 200 triliun telah berjalan cepat.
"Setelah ditempatkan, ini perbankannya sudah menggunakan Rp.167,6 triliun atau 84 persen dari yang ditempatkan tersebut," jelas Febrio dikutip Rabu (19/11).
Secara rinci, Bank Mandiri dan BRI telah menyalurkan 100 persen dana penempatan masing-masing yang sebesar Rp 55 triliun.
Sementara itu, BNI telah menyalurkan Rp 37,4 triliun atau 68 persen dari alokasi yang sama.
BTN tercatat telah menyalurkan Rp 10,3 triliun atau 41 persen dari total dana Rp 25 triliun yang ditempatkan, sedangkan BSI telah menyalurkan Rp 9,9 triliun atau 99 persen dari dana Rp.10 triliun yang diterimanya.
Menurut Febrio, derasnya penyaluran itu turut didorong oleh rendahnya bunga penempatan pemerintah.
Dana pemerintah ditempatkan dengan tingkat bunga 3,8 persen atau sekitar 80 persen dari suku bunga kebijakan Bank Indonesia (BI).




































