bali.jpnn.com, DENPASAR - Krisis sampah plastik di Bali menjadi isu mendesak yang memerlukan perhatian serius, terutama dengan terus meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan.
Ancaman terhadap kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sektor pariwisata sangat nyata jika tidak ditangani dengan efektif.
Oleh karena itu, Community Development kelompok NARAVA dari LSPR Institute of Communication and Business Bali menggelar LUKIS Festival & Green Market di Wisata Edukasi Subak TeBA Majalangu, Denpasar.
LUKIS Festival & Green Market adalah manifestasi dari komitmen tersebut.
Festival ini hadir dengan konsep pasar hijau yang inovatif, menyatukan lokakarya edukatif, berbagai tantangan ramah lingkungan, serta menampilkan beragam bisnis lokal yang telah mengadopsi praktik berkelanjutan.
Seluruh aspek pelaksanaan festival ini dirancang untuk meminimalkan penggunaan sampah atau produk sekali pakai, mencerminkan semangat keberlanjutan yang diusung.
"LUKIS adalah cara kami untuk menginspirasi masyarakat Bali agar meninjau kembali hubungan mereka dengan plastik.
Melalui LUKIS Festival & Green Market ini, kami ingin menunjukkan bahwa perubahan positif bisa dimulai dari aksi nyata yang menyenangkan dan kolaboratif,” kata Ketua Pelaksana NARAVA Agung Wulan.