jpnn.com, JAKARTA - Industri pertambangan nikel merupakan salah satu sektor yang dihadapkan pada dinamika regulasi yang kompleks dan terus berkembang.
Di tengah kompleksitas tersebut, digitalisasi dalam pemenuhan kepatuhan hukum menjadi sebuah kebutuhan.
PT Bumi Konawe Minerina, salah satu entitas di bawah Aquila Nickel Group, mengimplementasikan Regulatory Compliance System (RCS) sebagai wujud komitmen terhadap praktik pertambangan nikel yang bertanggung jawab, transparan, dan selaras dengan prinsip tata kelola yang baik.
Di tengah meningkatnya kompleksitas regulasi, kehadiran sistem yang mampu mengelola dan memantau kewajiban hukum secara terstruktur menjadi sangat penting untuk menjaga keberlangsungan dan kredibilitas usaha.
Penerapan RCS tidak hanya memperkuat kepatuhan hukum, tetapi juga menjadi fondasi untuk mewujudkan visi perusahaan dalam menerapkan praktik terbaik dunia di industri nikel.
Selain itu, RCS turut memperkuat pilar Governance dalam kerangka ESG sebagai bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan.
Implementasi ini ditandai melalui seremoni Go-Live Regulatory Compliance System yang diselenggarakan di Jakarta dan dihadiri oleh jajaran direksi Aquila Nickel Group serta manajemen Hukumonline.
Aquila Nickel Group menilai implementasi RCS sebagai langkah krusial dalam memperkuat tata kelola internal di tengah regulasi ketat sektor pertambangan.