jpnn.com, JAKARTA - Festival Nyanyian Anak Negeri (FNAN) 2025 menjadi ajang pencarian bakat vokal yang tidak hanya menonjolkan kemampuan bernyanyi, tetapi juga membentuk karakter anak bangsa yang berwawasan kebangsaan.
Program ini bertujuan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Indonesia di tengah gempuran globalisasi.
“Festival ini bukan sekadar ajang menyanyi, tetapi wadah pembentukan karakter Duta Anak Negeri yang memiliki disiplin, kreativitas, dan kepribadian berakar pada nilai-nilai Indonesia,” kata Pay Burman, musisi dan produser sekaligus penggagas program, dalam keterangan tertulis, Minggu (13/7).
FNAN 2025 diinisiasi oleh Pay Burman bersama Ahmad Doli Kurnia Tandjung selaku Eksekutif Produser album Nyanyian Anak Negeri – Pusaka Nusantara, dan Tatang Wahyudi dari 1345 Production.
Mereka menekankan bahwa musik dapat menjadi media efektif dalam menyampaikan pesan nasionalisme kepada generasi muda.
Kompetisi ini mengusung lagu-lagu daerah dan nasional yang telah diaransemen ulang, serta lagu-lagu tematik bertema kebangsaan. Seleksi peserta akan melibatkan juri dari berbagai latar belakang seperti penyanyi, produser, budayawan, influencer, hingga motivator.
“Kami juga akan memberikan pembekalan wawasan kebangsaan bekerja sama dengan Lemhannas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenpora, dan Kemenparekraf,” ujar Ahmad Doli Kurnia.
FNAN dijadwalkan menjadi agenda tahunan yang dirancang sebagai barometer baru pencetak ikon penyanyi nasional. Festival ini diharapkan mampu menghadirkan figur-figur seniman muda yang profesional dan berkarakter Indonesia.