jateng.jpnn.com, YOGYAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) terus tancap gas dalam mengakselerasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Salah satu langkah strategisnya adalah dengan menggelar pelatihan pemberdayaan pelaku UMKM dan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), selama tiga hari, 27-29 Mei 2025, di Hotel Eastpare, Yogyakarta.
Pelatihan ini digelar Direktorat Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat (PPM) BGN, dengan tujuan memperkuat peran komunitas lokal dan UMKM dalam mendukung dapur-dapur MBG, khususnya di wilayah Sleman yang dikenal sebagai salah satu sentra pangan di DIY.
Direktur Direktorat PPM BGN, Tengku Syahdana, menyebutkan bahwa pelatihan ini adalah langkah konkret dalam mewujudkan kualitas SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami ingin memastikan anak-anak, ibu hamil, balita, bahkan santri di pondok pesantren mendapat asupan gizi yang layak. MBG adalah jalan kita bersama untuk mewujudkan itu,” kata Tengku.
BGN menyusun sistem dapur MBG secara profesional. Setiap Satuan Produksi Pangan Gizi (SPPG) akan dikelola oleh tim ahli, mulai dari kepala dapur, ahli gizi, hingga akuntan. Mereka bertanggung jawab tidak hanya pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga edukasi gizi kepada masyarakat sekitar.
“DIY menargetkan membangun 276 SPPG. Saat ini baru 44 yang sudah berjalan,” beber Tengku.
Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono turut hadir dalam kegiatan ini. Dia menegaskan bahwa Pemda DIY telah menginstruksikan seluruh kabupaten/kota untuk segera menetapkan titik lahan pembangunan dapur MBG. Dia bahkan mengusulkan agar SPPG bisa dibangun berdampingan dengan sekolah rakyat.
