jateng.jpnn.com, SEMARANG - Fakta mengejutkan kembali terungkap dalam sidang kasus dugaan suap eks Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu alias Mbak Ita.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang Indriyasari blak-blakan mengaku bahwa dana hadiah untuk Lomba Nasi Goreng Khas Mbak Ita, yang disinyalir sebagai bagian dari sosialisasi politik sang wali kota, ternyata diambil dari kas iuran kebersamaan pegawai.
"Untuk menutup kekurangan hadiah sekitar Rp222 juta, diambilkan dari iuran kebersamaan pegawai Bapenda," ujar Indriyasari saat bersaksi di hadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (30/6).
Indriyasari mengungkap bahwa informasi soal kekurangan dana itu pertama kali disampaikan oleh bawahannya, Binawan Febrianto.
Binawan, lanjutnya, membawa pesan langsung dari Mbak Ita dan sang suami, Alwin Basri, agar Bapenda ikut menambal kekurangan tersebut.
Tak berhenti di lomba nasi goreng, dana iuran pegawai Bapenda ternyata juga dipakai untuk membayar biaya hiburan acara Gebyar Semarang Kita Hebat 2023, yang juga disebut-sebut sebagai panggung pencitraan menjelang Pilkada 2024.
“Pak Alwin minta biaya sewa artis Denny Cak Nan sebesar Rp161 juta ditanggung Bapenda. Awalnya ingin undang NDX A.K.A, tapi batal, jadi diganti Denny Cak Nan,” ungkap Indriyasari yang juga menegaskan bahwa Alwin menyebut semua urusan acara itu sebagai 'tugas Bapenda'.
Sebelum dana benar-benar dikucurkan, Indriyasari mengaku sempat mengumpulkan para kepala bidang dan kepala seksi Bapenda untuk membicarakan soal permintaan dana tersebut.
