jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) mendorong pemerintah memperkuat peran BUMN untuk stabilisasi harga daging di pasar beberapa waktu terakhir.
Sebab, kehadiran perusahaan negara dinilai dapat menjamin kepastian harga.
Ketua Umum APDI Asnawi menyatakan, sejauh ini peran BUMN, yaitu PT Berdikari dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), hanya sebagai fasilitator.
Dampaknya, tata niaga dikuasai oknum swasta sehingga harga daging di pasaran tidak terkendali.
"Sekarang importir swasta sub ke dia (PT Berdikari dan PT PPI, red), tapi Berdikari dan PPI enggak punya orang (untuk tata niaga). Kalau BUMN cuma jadi fasilitator, buat apa? Cuma terima fee-fee," ucap Asnawi dikutip, Kamis (14/8).
Asnawi menyampaikan tingginya harga daging di pasaran dalam beberapa bulan terakhir disinyalir karena permainan oknum swasta yang menguasai rantai distribusi. Sebab, stok daging sejatinya melimpah.
"Tingginya harga daging di pasar ketika stoknya melimpah karena adanya oknum yang memonopoli dari hulu sampai hilir," jelasnya.
Dia menerangkan produk daging olahan impor ke Indonesia dengan harga lebih murah membuat persaingan tidak kompetitif.