jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku, telah menghitung detail dampak dan risiko penerapan program Zero Over Dimension Over Loading (ODOL).
Adapun pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto merencanakan pada 2027 mendatang Indonesia akan bersih dari kendaraan yang kelebihan muatan.
AHY berujar kebijakan Zero ODOL tidak sampai menimbulkan kerugian terlalu besar kepada perekonomian.
"Nah kami hitung, dan ternyata ada hasil yang baik, kami sudah mendapatkan sejumlah data bahwa ternyata tidak terlalu berpengaruh secara signifikan," ujar AHY, Kamis (14/8).
AHY menegaskan, faktor ekonomi bukan menjadi alasan dari pemerintah untuk mulai menertibkan truk yang kelebihan muatan tersebut.
“Jika kita membiarkan ODOL, yang jelas korban berjatuhan, banyak yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Bukan hanya pengemudi truk ODOL tetapi juga masyarakat yang tidak berdosa," tegasnya.
Menurut AHY, truk ODOL mengakibatkan negara setiap tahunnya harus mengeluarkan duit kurang lebih Rp 41 triliin. Itu dilakukan untuk memperbaiki jalan yang rusak dan lainnya.
"Bahkan adanya kerusakan jalan, puluhan triliun harus dikeluarkan setiap tahunnya untuk memperbaiki jalan-jalan yang hancur dan rusak akibat kendaraan kelebihan muatan,” bebernya.