jpnn.com, PULANG PISAU - Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menetapkan Tari Mandau kolosal di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, sebagai rekor dunia.
Tarian khas suku Dayak itu melibatkan lebih dari 1.000 penari dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Pulang Pisau ke-23 di Stadion HM Sanusi, Rabu (2/7/2025).
Senior Manager MURI, Triyono, mengatakan bahwa pihaknya awalnya melakukan verifikasi untuk pencatatan rekor Indonesia.
Namun, setelah melihat skala dan nilai budaya yang ditampilkan, MURI justru mencatatnya sebagai rekor dunia. “MURI mencatatkan Tarian Mandau ini sebagai rekor dunia,” ujarnya di lokasi acara.
Triyono menjelaskan bahwa koordinasi terkait pencatatan rekor telah dilakukan sejak Mei 2025.
Menurutnya, pemecahan rekor ini tidak hanya soal jumlah peserta, tetapi juga karena tarian tersebut dinilai sebagai warisan budaya dengan makna dan identitas kuat masyarakat Dayak di Pulang Pisau.
“Menjaga budaya berarti menjaga jati diri bangsa. Inilah alasan MURI mencatatkan Tari Mandau sebagai rekor dunia,” tambah Triyono.
MURI pun memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Dewan Adat Dayak (DAD), dan seluruh masyarakat yang telah bersinergi dalam kegiatan ini.
