jateng.jpnn.com, CILACAP - Meski halaman sekolah dikepung rob dan air masuk hingga ke dalam kelas, semangat siswa-siswi SMAN 1 Kampunglaut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tak surut untuk mengikuti Penilaian Semester Akhir Tahun (PSAT).
Rob yang terjadi di kawasan laguna Segara Anakan itu bahkan kali ini disebut cukup parah.
Bukan hanya karena pasang air laut yang rutin datang dua kali sebulan, tetapi juga diperparah dengan luapan Sungai Citanduy dan banjir gunung dari Pulau Nusakambangan.
“Genangan rob kali ini lebih tinggi dari biasanya, karena ada tiga sumber sekaligus. Pasang laut, luapan sungai, dan kiriman dari gunung,” ujar Kepala SMAN 1 Kampunglaut Mochamad Lutfi Khamdan, Rabu (28/5).
Lutfi menuturkan genangan mulai terasa sejak Jumat (23/5), tetapi kondisinya makin parah pada Senin (26/5). Air bahkan masuk ke seluruh ruangan di sekolah dengan ketinggian antara 10–20 cm.
“Kantor, ruang kelas, semuanya kemasukan air. Namun, PSAT tetap jalan. Anak-anak tetap datang ke sekolah, semangat sekali,” kata Lutfi.
Sekolah yang berada di kawasan pesisir itu memang sudah biasa menghadapi rob. Namun, banjir kali ini memang sedikit mengejutkan karena volume lebih besar dan merata di seluruh wilayah Kecamatan Kampunglaut.
“Bukan cuma SMA, tetapi juga SMP, SD, rumah warga semua terdampak. Namun, alhamdulillah, kegiatan ujian tetap bisa terlaksana. Hanya satu dua siswa saja yang izin,” tambahnya.
