Jepang Terancam Ketergantungan Beras Impor, Ini Penyebabnya

5 hours ago 7

Jepang Terancam Ketergantungan Beras Impor, Ini Penyebabnya

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasi penjual beras di Jepang. Foto: Nippon.com

jpnn.com, TOKYO - Pasar-pasar swalayan di Jepang kian gencar menjual beras impor yang lebih murah di tengah kenaikan harga dan kekhawatiran akan kelangkaan makanan pokok itu.

Aeon, salah satu pemain besar supermarket di Jepang, mulai 6 Juni akan menjual beras asal California di gerai-gerainya, terutama di perkotaan.

Beras impor tersebut dibanderol 2.894 yen (sekitar Rp 330.000) untuk kemasan 4 kilogram (kg), atau Rp 82.500 per kg.

Harga sebesar itu lebih murah 15 persen dari harga rata-rata beras lokal yang dihitung Kementerian Pertanian pada awal Mei di seluruh pasar swalayan.

Sebelumnya, Aeon telah menjual campuran beras AS dan beras lokal sejak April. Para pesaingnya, termasuk Ito-Yokado dan Seiyu, mencatat penjualan yang tinggi terhadap beras asal California dan Taiwan.

Menurut Aeon, keputusan untuk menjual beras varietas Calrose dari California itu didasarkan pada minat konsumen. Banyak dari mereka merasa tak sanggup lagi membeli beras lokal yang harganya melambung tinggi.

"Harga (beras impor) ini terjangkau. Dengan menawarkan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, kami berharap konsumsi beras secara keseluruhan akan meningkat," kata Wakil Presiden Eksekutif Aeon, Mitsuko Tsuchiya, dalam konferensi pers belum lama ini.

Jepang mengimpor beras melalui dua jalur: pemerintah dan perusahaan swasta.

Aeon, salah satu pemain besar supermarket di Jepang, akan menjual beras asal California di gerai-gerainya, terutama di perkotaan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |