jpnn.com, MOROWALI - Kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) memulai inisiatif pengembangan pariwisata hijau pertama bersama empat desa lokal di Kecamatan Bahodopi, Sulawesi Tengah.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang digelar di Rumah Literasi Lahan Sidaya IMIP, Desa Labota, pada Minggu (30/6).
Empat desa yang terlibat dalam program ini adalah Fatufia, Bete-Bete, Padabaho, dan Mbokita.
Program bertujuan mendukung pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan potensi pariwisata alam dan budaya setempat.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Morowali, Mohammad Amin menyebut Bahodopi memiliki kekayaan alam dan budaya yang belum banyak tereksplorasi.
“Pariwisata hijau adalah jalan untuk melestarikan lingkungan dan menumbuhkan ekonomi lokal secara merata,” ujarnya.
Untuk mendukung pelaksanaan, masing-masing desa membentuk tim pengembangan pariwisata beranggotakan sembilan orang yang akan fokus pada survei lapangan, perencanaan, dan pelatihan lintas sektor.
Proyek ini juga melibatkan perusahaan seperti PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel dan PT Huayue Nickel Cobalt dalam membangun infrastruktur pariwisata dan pelatihan berbasis ekologi.