jpnn.com, JAKARTA - Mantan kader PDI Perjuangan Saeful Bahri mengungkapkan bahwa dana suap untuk pengurusan Pergantian Antar Waktu (PAW) Harun Masiku bersumber dari terdakwa sendiri. Keterangan ini disampaikan saat menjawab pertanyaan kuasa hukum Hasto Kristiyanto, Ronny Talapessy, dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/5).
Ronny membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saeful Bahri yang menyebut adanya dua kali penyerahan uang total Rp1,25 miliar dari Harun Masiku. "Dana operasional tahap pertama sebesar Rp400 juta pada 16 Desember 2019 berasal dari Harun Masiku. Betul?" tanya Ronny.
"Betul," jawab Saeful Bahri.
Penasihat hukum itu kemudian mengutip BAP yang lebih tegas menyebut asal dana. "Saya jelaskan bahwa dana Rp1,25 miliar seluruhnya berasal dari Harun Masiku," lanjut Ronny membacakan dokumen.
"Oke," sahut Saeful mengiyakan.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, Saeful mengakui uang tersebut digunakan untuk kebutuhan operasional PAW Harun Masiku menggantikan Riezky Aprilia di DPR. Ronny juga mengungkap fakta bahwa Saeful pernah berpura-pura menelepon Hasto Kristiyanto untuk memberi kesan ada perintah langsung.
"Waktu itu saya ajak Donny ke rumah aspirasi dan bertemu Pak Hasto," jelas Saeful.
Ronny kemudian menegaskan: "Apakah dalam pertemuan itu membicarakan soal dana?"
