jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Proses revitalisasi SMP Negeri 20 Tangerang Selatan kembali berjalan setelah pihak sekolah bersama Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Tangsel menyepakati sembilan poin tuntutan warga RW 04 Bakti Jaya. Kesepakatan tersebut tercapai dalam pertemuan yang diinisiasi Lurah Bakti Jaya Fiqri Yanuardi Putra, Jumat (16/5).
Bachtiar, juru bicara warga RW 04, menjelaskan tuntutan mereka mencakup penataan jendela kelas yang tidak menghadap pemukiman, pagar tembok lebih tinggi, sistem pembuangan limbah yang baik, serta tanggung jawab atas kerusakan jalan akibat proyek.
"Kami menolak jendela menghadap pemukiman untuk privasi warga dan mencegah kenakalan pelajar," tegas Bachtiar dalam keterangan tertulis.
Warga juga meminta perhatian khusus terhadap keselamatan lingkungan dan sekolah, termasuk penyiapan pintu darurat dan perlengkapan kebencanaan. "Revitalisasi boleh berjalan asal aspirasi warga yang tinggal berdampingan dengan sekolah diakomodasi," tambah Bachtiar.
Anggota DPRD Tangsel Paramitha Messayu turut memediasi proses ini. "Kami membangun komunikasi aktif dengan pihak terkait dan memastikan pembangunan sesuai aturan serta aspirasi warga," ujar Sekretaris Fraksi PKS tersebut.
Lurah Bakti Jaya Fiqri Yanuardi Putra menyatakan musyawarah pekan depan akan membahas revisi desain bangunan. "Pembangunan harus berjalan baik tanpa mengganggu kenyamanan warga maupun proses belajar mengajar," jelasnya.
Kepala SMPN 20 Frida Tesalonik dan Ketua RT 02 RW 04 Muhammad Desra Yusuf Harahap menyambut baik komunikasi yang terjalin. "Alhamdulillah sudah ada titik terang. Tim perencana akan menyesuaikan desain sesuai kesepakatan," kata Desra.
Pembongkaran gedung lama telah dilanjutkan dengan metode kerja yang lebih baik. Warga berharap seluruh tuntutan mereka dapat direalisasikan dalam proses revitalisasi yang menelan anggaran APBD Kota Tangsel ini. (tan/jpnn)
