Perbankan di Bali Masih Berhati-hati Menyalurkan Kredit, Ini Analisisnya

10 hours ago 5

Rabu, 21 Mei 2025 – 17:40 WIB

Perbankan di Bali Masih Berhati-hati Menyalurkan Kredit, Ini Analisisnya - JPNN.com Bali

Perajin UMKM memproduksi kaus bermerek AUM di Tabanan, Bali. Pengamat Ekonomi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana mendorong perbankan agresif melakukan penyaluran kredit ke sektor produktif, salah satunya UMKM untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Foto: Ali Mustofa/JPNN.com

bali.jpnn.com, DENPASAR - Perbankan di Bali masih hati-hati menyalurkan kredit karena dipicu ketidakpastian ekonomi setelah terkena dampak pandemi.

Menurut Pengamat Ekonomi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana kondisi ini dipicu risiko kredit yang meningkat di beberapa sektor.

“Permintaan kredit di sektor produktif juga belum pulih optimal,” ujar Prof Ida Bagus Raka Suardana dilansir dari Antara.

Prof Ida Bagus Raka Suardana mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang terus meningkat tanpa diimbangi oleh penyaluran kredit yang sebanding, mencerminkan masih belum optimalnya fungsi intermediasi perbankan.

Kondisi itu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perbankan di Bali untuk mendorong penyaluran kredit secara selektif, tetapi lebih agresif.

Terutama pada sektor-sektor yang memiliki potensi tinggi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Sektor yang potensial itu, yakni kucuran kredit untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Bank perlu menyeimbangkan antara manajemen risiko dan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi melalui intermediasi yang sehat dan berkualitas,” kata Prof Ida Bagus Raka Suardana.

Perbankan di Bali masih hati-hati menyalurkan kredit karena dipicu ketidakpastian ekonomi setelah terkena dampak pandemi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News

Read Entire Article
| | | |