jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengumpulkan para bupati/wali kota dan stakeholder terkait untuk mengatasi banjir dan rob di wilayahnya.
Dia tidak ingin banjir di wilayah Demak, Grobogan, dan Pemalang, terus berlarut-larut hanya dengan mengandalkan rencana jangka panjang yang sudah ada.
"Tadi sudah kami paparkan terkait dengan normalisasi sungai. Kami akan bahas yang menjadi jangka pendeknya," kata Luthfi saat memimpin rapat koordinasi penanganan banjir di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (26/5).
Selain normalisasi sungai, lanjut Luthfi, ada beberapa hal yang perlu dikerjakan secara bersama-sama antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, sampai tingkat desa. Juga keterlibatan instansi terkait seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan lainnya.
Penanganan jangka pendek dan menengah ini juga meliputi pendidikan kepada masyarakat, rumah apung, bantuan-bantuan kepada masyarakat, relokasi warga ke beberapa tempat, dan lainnya.
"Tidak bisa kerja sendiri. Kami harus teamwork, karena ada hal krusial yang harus ditindaklanjuti," ujarnya.
Luthfi menambahkan, salah satu upaya dalam penanganan banjir dan rob di wilayah Demak dan Kota Semarang adalah jalan tol.
Anggaran dari pemerintah pusat senilai Rp10,9 triliun sudah ada dan tinggal dieksekusi. Tol itu juga akan difungsikan sebagai giant sea wall. Selain itu, juga akan dibangunkan kolam retensi.