GRIB Muncul di Bali, Gubernur Wayan Koster: Ini Tak Bisa Dibiarkan

3 hours ago 2

 Ini Tak Bisa Dibiarkan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Gubernur Bali I Wayan Koster. (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)

jpnn.com, BADUNG - Gubernur Bali Wayan Koster menyebut bahwa pihaknya tidak mau membiarkan kehadiran preman berkedok organisasi masyarakat (ormas) di Bali.

Hal ini disampaikan saat peresmian Bale Paruman Adhyaksa dan Bale Restorative Justice merespons viralnya kabar kehadiran ormas di Bali.

"Bentuknya ormas, tetapi kelakuannya preman, ini tidak bisa dibiarkan," kata Koster di Kabupaten Badung, Kamis (8/5).

"Badung adalah jantung pariwisata, kami tak bisa membiarkan ruang publik dirusak perilaku liar berkedok organisasi," sambungnya.

Dalam sepekan terakhir muncul ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Bali yang menjadikan Yosef Nahak sebagai ketua, bahkan mereka telah membentuk keanggotaan di Kabupaten Tabanan.

Gubernur Koster lantas menegaskan bahwa saat ini yang semestinya dilakukan adalah mengembalikan kekuatan penyelesaian masalah ke akar budaya, yaitu desa adat, bukan justru memanfaatkan organisasi yang meresahkan.

"Siapa pun yang menyalahgunakan nama organisasi untuk meresahkan masyarakat, akan berhadapan langsung dengan adat dan negara, jangan anggap enteng kekuatan budaya Bali," ujarnya.

Koster mengingatkan ada peran sistem keamanan terpadu desa adat (sipandu beradat) yang berisi aparat keamanan serta pecalang di Bali.

Gubernur Bali Wayan Koster merespons kehadiran ormas GRIB Jaya. Wayan menyebut mereka tidak mau ada preman berkedok ormas.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |