jpnn.com, JAKARTA - Tenaga kerja lokal sebenarnya memiliki potensi besar mendukung industri baru yang berinvestasi di tanah air.
Namun, minimnya etos kerja dan kepercayaan diri seringkali membuat investor lebih memilih merekrut tenaga kerja asing.
Hal itu menjadi sorotan dalam diskusi "Diskusi dan Etos dalam Bekerja" yang digelar oleh Elizabeth Runtu, pengacara sekaligus entrepreneur, Jumat (16/5) malam di Jakarta.
"Ada etika kerja yang seharusnya menjadi modal utama tenaga lokal untuk dipercaya perusahaan. Sayangnya, hal ini sering diabaikan," tegas Elizabeth, yang juga pendiri kantor hukum Elizabeth Pisciliaruntu & Partners.
Diskusi tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, sekaligus upaya meningkatkan daya saing pekerja Indonesia.
Elizabeth menekankan pentingnya motivasi dan perbaikan diri secara berkelanjutan.
"Membangun kesadaran bukan hal mudah. Jika tidak dimulai sekarang, tenaga asing akan mendominasi. Sedih jika perusahaan akhirnya harus membuka peluang lebih besar untuk pekerja asing," ujarnya.
Elizabeth memaparkan beberapa keluhan dari perusahaan kliennya, di antaranya ketidakpercayaan diri pekerja lokal yang merasa terus diawasi, hingga kebiasaan bekerja asal-asalan.