jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah Pusat melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan memastikan pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar bakal diperketat.
Hal ini guna mencegah terulangnya insiden keracunan massal paket MBG yang beberapa waktu lalu sempat ramai di sejumlah wilayah, salah satunya di SMPN 35 Kota Bandung.
Juru Bicara Kantor Kepresidenan Adita Irawati mengatakan, pengawasan mulai dari pembelian bahan baku makanan yang harus sesuai dengan standar quality control.
“Sampai kemudian dikirimkan ke penerima manfaat di sekolah ini pun sebenarnya sudah ada SOP dan QC-nya. Berharap dengan perbaikan terus menerus dan pengawasan, kejadian-kejadian yang tidak bisa diharapkan bisa kita hindarkan,” kata Adita seusai meninjau pelaksanaan MBG di SDN 101 Sukakarya, Sukamiskin, Kota Bandung, Kamis (15/5/2025).
Menurut Adita, evaluasi dari insiden keracunan paket MBG seperti yang terjadi di SMPN 35 Bandung, salah satunya adalah distribusi pengiriman yang lebih cepat.
Suplai dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ke sekolah dilakukan dengan rentang waktu yang singkat, untuk meminimalisir kontaminasi pada makanan.
“Salah satu yang dilakukan perbaikan waktu masalah, waktu pengiriman misalnya. Diupayakan tidak terlalu panjang untuk mengurangi potensi terjadinya kontaminasi. Jadi itu, waktu pengiriman diupayakan secepat mungkin,” ujarnya.
“Kemudian pemilihan bahan makanan sebenarnya prosedurnya sudah ada,” lanjutnya.
