jateng.jpnn.com, SEMARANG - Candi Borobudur terus bertransformasi menjadi destinasi pariwisata kultural-spiritual dunia yang inklusif.
Upaya ini diperkuat oleh komitmen PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang konsisten mendorong integrasi nilai spiritual, pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan situs warisan dunia tersebut.
Momentum perayaan Waisak 2569 BE/2025 di kompleks Candi Borobudur menjadi salah satu tonggak penting dari transformasi tersebut.
Dalam perayaan suci umat Buddha ini, Borobudur tampil bukan hanya sebagai simbol keagamaan dan budaya, melainkan juga sebagai ruang bersama yang terbuka bagi semua kalangan.
“Candi Borobudur bukan sekadar warisan budaya dunia, melainkan ekosistem pariwisata inklusif yang memuliakan nilai-nilai spiritual, toleransi, dan keberagaman,” ujar Direktur Utama InJourney Maya Watono dalam keterangan tertulis, Senin (26/5).
InJourney menjalankan serangkaian inisiatif strategis yang bertujuan menjadikan Borobudur sebagai rumah spiritual global.
Sejumlah langkah nyata telah diambil, seperti penataan kawasan hijau yang ramah pengunjung, penerapan sistem kuota serta jalur khusus untuk naik ke struktur candi, hingga relokasi pedagang ke area yang lebih tertata.
“Pengelolaan destinasi ini tidak hanya berfokus pada jumlah kunjungan dan keuntungan semata, tetapi juga pada kualitas pengalaman, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat lokal,” ujarnya.