jatim.jpnn.com, KEDIRI - Polres Kediri mengamankan 29 pemuda yang melakukan aksi anarkistis di wilayah Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Senin dini hari (12/5).
Aksi brutal itu dilakukan sekelompok pemuda yang mengaku sebagai suporter Persik Kediri, tetapi justru menyerang polisi saat dilakukan penyekatan di wilayah perbatasan Kediri-Malang.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengatakan para pelaku melakukan perlawanan dengan melempari petugas menggunakan batu, botol kaca, kayu, hingga menyalakan mercon ke arah aparat yang sedang bertugas mengamankan perbatasan.
“Awalnya kami lakukan penyekatan untuk mencegah massa bergerak ke perbatasan, tetapi mereka justru menyerang dan membahayakan petugas,” kata Bimo, Senin (12/5).
Dari hasil pemeriksaan, sebagian besar dari 29 pemuda tersebut bukan suporter fanatik, melainkan ikut-ikutan teman dan dalam pengaruh alkohol.
“Hampir semuanya mengaku habis minum minuman keras. Mereka ini lebih tepat disebut pembuat onar, bukan suporter sejati,” jelasnya.
Untuk menghindari kerusuhan yang lebih besar, aparat terpaksa menembakkan gas air mata guna membubarkan massa. Setelah kondisi kondusif, seluruh pelaku digelandang ke Mapolres Kediri untuk proses hukum lebih lanjut.
Dari 29 pemuda yang diamankan, beberapa di antaranya masih berstatus pelajar dan mahasiswa antara lain BI (20) warga Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul; DE (23) mahasiswa asal Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan; dan AD (17), pelajar asal Desa Krandang, Kecamatan Plosoklaten.